Tak ubahnya tata kelola tim F1, tim ekspedisi atau tim pendakian gunung sama-sama memerlukan pengelolaan matang untuk mencapai tujuannya. Selain melakukan seluruh rangkaian persiapan dan pengujian di tingkat internal yang bertujuan memastikan setiap tahap persiapan berjalan matang, juga perlu menunjukkan eksistensinya ke publik.
Tahun 2019, Eiger Adventure tengah kasak-kusuk menggelar persiapan sebuah pendakian ke gunung yang disebut paling susah didaki. Gunung yang berada di Asia Tenggara tepatnya di Myanmar bernama Hkakabo Razi.
Pendakian yang kemudian dijuluki Ekspedisi Merah Putih itu rencananya digelar pada 2020, bulan Agustus, dengan harapan pada tanggal 17 sang saka merah putih berkibar di ketinggian 5881 mdpl (lebih tinggi dari salah satu puncak 7 Summits, Carstenzs Pyramid).
Persiapan internal boleh jadi satu sisi yang “aman”, mengingat di dalam tim ada nama-nama hebat di dunia pendakian Indonesia. Diketuai Galih Donikara (Wanadri yang pernah masuk tim pendakian Everest bersama Kopassus), Mayjen TNI Asrobudi, pembina (juga anggota Wanadri), serta anggota tim pendakian pria dan wanita, sebagian mantan Everest summiter, dari perkumpulan Wanadri, Kapa FTUI, Mapala UI, dan Mahitala Unpar. Itu pun masih didukung oleh sejumlah pendaki sebagai konsultan.
Ini proyek besar bernada optimis, bahkan bisa membuat rekor dunia. Peran komunikasi menjadi penting dalam kaitan dengan eksistensi tadi.
Mengapa?
Misi boleh tinggi. Anggota tim boleh hebat. Persiapan boleh matang tanpa hambatan. Namun tanpa dukungan dari masyarakat maupun stakeholder terkait, kegiatan ini hanya akan sepi. Menyendiri padahal ada keriuhan yang dapat diceritakan di dalamnya.
Memisahkan dari nama Eiger sebagai sebuah perusahaan produk outdoor activity alias tidak mengandalkan kekuatan brand-nya yang telah matang perlu dilakukan. Walaupun Eiger Adventure sebagai penggagas sekaligus sponsorship, namun eksistensi Ekspedisi Merah Putih perlu berbicara lebih luas, apa lagi bernuansa kepatriotan anak-anak bangsa. Alias tidak terpengaruh oleh sebuah brand.
Dengan demikian diharapkan ekspedisi ini menjadi sebuah “brand” aktivitas sendiri, yang bahkan punya peluang untuk dielaborasi lebih jauh dan meluas.
OWN DAN PAID
Kebetulan di saat yang sama hampir tidak terdengar rencana pendakian berskala internasional oleh pendaki-pendaki Indonesia. Ini merupakan peluang besar Ekspedisi Merah Putih lebih dikenal tanpa terdestruksi oleh kegiatan sejenis.
Karenanya, “sepinya” sepinya kegiatan pendakian menguntungkan ekspedisi ini. Terutama dalam merangkul dan mengajak lebih banyak kawan-kawan media umum lewat jalus paid media. Paling tidak memunculkan antusias pemberitaan di sela berita-berita politik dan olahraga yang memedati ruang berita maya.
Bahkan proses persiapan itu sendiri dapat menjadi objek berita bagi paid media yang ingin menyajikan informasi lebih eksklusif. Ini soal kecermatan dan kreativitas awak media.
Namun strategi yang paling perlu digas adalah own media. Peran kreator konten sangat tinggi untuk;
- Menyiapkan strategi konten yang relevan dan menarik sesuai dengan kebutuhan.
- Mengelaborasi konten dengan menggunakan strategi clustering content dimulai dari hal yang paling dekat sampai ke kluster-kluster konten yang berkaitan.
- Menyiapkan panduan materi konten (khususnya foto dan video) kepada anggota tim pendakian sehingga diperoleh materi yang sesuai harapan.
- Mengelola akun media sosial, menggunakan tagar, membuat link dan relate memanfaatkan aset audiens yang ada (korporasi dan personal).
- Memonitor capaian informasi (kualitas dan kuantitas) dan memastikan respon publik terhadap informasi.
- Menyuplai konten alternatif untuk kepentingan influencer (KOL) terutama di tingkat internal.
Beragam objek dapat dipilih sebagai focus of interest dari konten. Apa saja?
- Behind the idea
- Behind the scene persiapan
- Personal
- Beyond the expedition
- About the main target (Hkakabo Razi)
- Tools dan equipments
- Skills dan tutorial
Rangkaian dari keseluruhan pengelolaan informasi dan publikasi Ekspedisi Merah Putih lewat own media pada akhirnya akan menjadi sebuah media spesial yaitu seputar pendakian gunung.
Usai training pendakian di gunung es dan salju Mt Cook (Selandia Baru) dan gunung tropis Raung (Indonesia), pada Maret 2020 seluruh dunia mengalami pandemi Covid-19. Myanmar tertutup.
Program Ekspedisi Merah Putih terhenti. (*)