Industri telekomunikasi memasuki babak baru. Sudah sejak sekitar lima tahun silam mengalami stagnansi, bahkan cenderung menurun dalam hal pendapatan. Perubahan pola konsumen dari mengkonsumsi pulsa untuk voice dan SMS telah berubah ke kuota data untuk layanan internet, membuat pendapatan tak bisa meruah seperti dulu.

Karena itu beberapa lantas memilih melakukan merger, karena tak sanggup lagi jalan sendiri-sendiri. Sementara bagi operator besar seperti Telkomsel (anak perusahaan PT Telkom), penurunan pendapatan ini diatasi deingan cara melakukan perubahan strategi. Tujuannya tidak lain agar tidak terus-menerus bermain di game yang sama, yang lama.

Maka masuklah Telkomsel dari operator konvensional menjadi operator modern. Seperti apa operator modern?

Operator modern ditengarai dengan masuknya ke berbagai industri digital, mengurangi suku usaha yang sudah tidak mengalami pertumbuhan, serta berorientasi ke industri masa depan (termasuk industri 4.0).

Persoalannya bagaimana mempublikasikan perubahan ini secara perlahan dan normatif, alias tanpa bombastis?

Banyak cara lewat own media maupun paid media. Peran KreatorKonten.com pada sisi mengemas komunikasi mewacanakan Telkomsel sebagai operator modern masa depan lewat paid media.

Adapun strategi yang dipilih dapat dirinci sebagai berikut;

  • Memanfaatkan kekuatan opini dari jurnalis senior bidang telekomunikasi sebagai pihak netral yang memiliki pandangan dan pendapat tentang industri telekomunikasi dulu, hari ini dan mendatang (past, present, future), untuk mendapatkan perspektif tentang perlunya perubahan.
  • Memilih dua media online dengan jumlah audiens yang tinggi dan berbeda segmen sebagai kanal untuk memuat opini dan dilakukan pada waktu terbaik di masing-masing media.
  • Menyiapkan beberapa tema dan subtema yang relevan dengan justifikasi operator modern masa depan dan diharapkan menjadi informasi dan inspirasi bagi stakeholder (termasuk kompetitor).
  • Melakukan riset dan pengumpulan data (primer dan sekunder), termasuk statement dari pihak lain yang relate dengan tema, dan memberikan gambaran jelas tentang keharusan sebuah perubahan.
  • Mengemas opini dalam bentuk e-journal yang dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk telahaan industri telekomunikasi dan dapat diperoleh secara gratis.

Mengapa opini?

Opini adalah produk jurnalistik yang mengkombinasikan antara data dan fakta dengan pendapat logis dan realistis, dapat menggunakan pendapat orang lain untuk memperkuat, dan bertujuan untuk mengubah persepsi masyarakat.

Berbeda dengan berita yang merupakan produk jurnalistik berupa data dan fakta saja, dan bertujuan untuk menyampaikan sebuah fakta.

DI KOMPAS.COM: TELKOMSEL OPERATOR MODERN MENATA JALAN MENJADI OPERATOR TELEKOMUNIKASI MODERN

Telkomsel dengan tim komunikasi korporat hampir setiap minggu memproduksi berita yang umumnya merupakan press release terkait aktivitas dan peluncuran produk. Sementara wacana tentang sebuah perubahan strategi tidak cukup dilakukan dengan menyampaikan sebuah berita. Misi ini membutuhkan kekuatan dan dorongan dari pendapat pihak ketiga.

Mengapa beberapa tema?

Program ini tetaplah sebuah proses komunikasi. Sebuah proses komunikasi yang di dalamnya hendak menyampaikan beberapa ide dan faktor perubah, maka diperlukan tema-tema yang relevan dan saling berketerkaitan. Sehingga lewat opini yang jelas dan rinci dalam penjelasan diharapkan publik memahami duduk perkara dan alasan perubahan tersebut serta mendapatkan gambaran tentang dunia (khususnya telekomunikasi) di masa mendatang.

DI TRIBUNNEWS.COM: TELKOMSEL DAN GOTO PUNYA DNA SAMA

Mengapa media online dan berupa teks?

Media online adalah media yang paling banyak dikunjungi masyarakat. Dewan pers bahkan menemukan fakta bahwa telah terjadi perubahan yang sangat signifikan tentang pola masyarakat Indonesia mengkonsumsi informasi (termasuk berita). Format teks yang dilengkapi foto masih tertinggi karena merupakan kebiasaan. Format teks lebih mudah dan simple serta tetap dapat di-share. Berbeda dengan format video yang cenderung terbatas, multipersepsi, dan berbiaya tinggi untuk produksi. Jadi, teks adalah pilihan yang paling masuk akal untuk mengakomdir seluruh tujuan komunikasi. (*)