Media sosial adalah kanal ampuh bagi para politikus memainkan perannya. Website berada di belakang sebagai sumber dari segala informasi mengenai kredensi seorang politikus. Antara website dan media sosial saling berkaitan dan beriringan.

Politikus tanpa website sama saja tak punya rumah. Politkus tanpa media sosial sama dengan berbicara tapi tak ada pendengar.

Ia harus memiliki rumah yang identik dan memberi ruang bagi masyarakat mengidentifikasi dirinya. Ia harus punya media sosial agar dapat mengajak orang untuk “berdiskusi” dan kemudian mengajaknya mengenal lebih dalam lewat website.

Pada bagian ini kita akan membicarakan bagaimana berbicara di media sosial, sebelum Anda memilih konten yang akan dibicarakan.

Paling tidak ada lima jurus bermain di media sosial. Kendati dalam prakteknya media sosial Anda dikelola dan dikerjakan oleh orang lain, namun sebagai pemilik brand Anda harus menguasai jurus-jurus dasarnya.

Apa saja?

#1. KETAHUI DI MANA AUDIENS ANDA BERADA

Setiap kampanye media sosial yang efektif dimulai dengan riset audiens. Di mana audiens Anda menghabiskan sebagian besar waktunya di media sosial?

Cobalah cari beberapa sample audiens lalu coba lakukan stretagi social listening. Cara ini akan membantu Anda lebih memahami siapa yang sudah berbicara tentang kandidat atau masalah sosial Anda secara online, dan platform mana yang mereka gunakan.

#2. POSTING KONTEN SECARA KONSISTEN

Buat kalender konten media sosial dan jadwal posting untuk menyebarkan konten Anda dengan cara yang lebih konsisten. Konsisten bertujuan agar follower Anda atau calon follower memperoleh setiap hal yang Anda sampaikan. Mereka pada dasarnya haus akan informasi dari Anda. Mereka ingn memastikan bahwa Anda adalah kandidat yang layak didukung. Kadang mereka malah menjadi “tim viral” yang membagikan konten-konten Anda yang bagus dan bermanfaat kepada jaringannya.

#3. POSTING KONTEN YANG DAPAT DIBAGIKAN ULANG

Riset menunjukkan bahwa dua pertiga tweet politik sebenarnya merupakan retweet. Artinya tweet yang beredar sebagian besar adalah konten-konten yang dibagikan ulang, begitu seterusnya berkali-kali. Karena itu pkirkan untuk membuat konten yang gampang di-tweet. Misalnya yang pendek tetapi memberikan kesan. Biasanya berupa pantun. Tentu bukan konten yang melawan balik lawan politik Anda. Konten berupa video pendek seringkali juga materi yang paling mudah di-share ulang. Boleh juga polling menarik dengan format yang bagus.

#4. MENARIK PERHATIAN MEDIA

Jangan lupa, media umum juga berperan dalam menyampaikan kampanye Anda. Bahkan para jurnalis sekarang seringkali mengambil atau mencuplik hal-hal seru yang bertebaran di media sosial. Tahukah Anda bahwa media paling sering meng-kepo media sosial seperti Twitter, YouTube, Instagram dan TikTok. Apalagi yang memviral. Pada dasarnya media kini membutuhkan konten yang mengalir dan update terus-menerus. Dan di media sosial sumbernya.

#5. LAKUKAN SALING SILANG KONTEN ALIAS REPOST

Jangan terpaku pada satu atau dua media sosial. Bermain lah di semua lini karena setiap media sosial memiliki karakternya sendiri-sendiri dan audiens-nya yang berbeda-beda. Agar tidak capek harus membuat konten di setiap media sosial, buatlah satu tetapi dapat dibagikan di semua akun Anda. Lakukan mirroring atau reposting, walaupun mungkin ada sedikit penyesuaian. Tidak soal, karena audiens Anda belum tentu menggunakan seluruh media sosial. (*)

INGIN BERDISKUSI LEBIH LANJUT? SILAKAN EMAIL KE: ANDRANURYADI1@GMAIL.COM