Awak komunikasi baik di perusahaan maupun rekanan seringkali melakukan diseminasi informasi hanya dalam format news. Walaupun juga bervariasi, ada yang bersifat informasi, ada pula yang berkembang berupa panduan.

Cara ini tidak sepenuhnya salah, namun dalam konteks penguatan informasi seringkali tidak komprehensif. Berita (atau panduan) biasanya dibuat hanya dalam satu sisi. Walaupun menggunakan prinsip 5W + 1H, namun umumnya hanya berisi satu aspek.

Sebagaimana isinya, berita menampilkan peristiwa atau kejadian yang telah berlangsung. Karena itu sifatnya memberitahukan, menyampaikan keterangan.

Pada situasi yang semakin kompleks, di mana komunikasi tidak hanya menyampaikan informasi, kehadiran produk media dalam bentuk lain juga diperlukan. Terlebih jika pesan yang hendak disampaikan berkaitan dengan kondisi yang berkonotasi negatif.

Produk media selain news ada opini. Opini memanfaatkan keahlian, kebisaan, kemampuan, orang tertentu yang dianggap memberi pengaruh. Opini juga bisa bersifat memberikan “dukungan” pada obyektif tertentu yang dikehendaki.

Opini di negara Barat bahkan dianggap sangat memberi pemahaman bisa dari hal yang belum jelas atau bahkan hal baru. Opini dibuat kadang untuk memberi nilai netralitas. Juga disusun agar “menjauhkan” dari informasi yang bersifat “menjual”. Sehingga sangat berbeda dengan advertorial yang kadang juga mengumpulkan opini namun lebih bersifat subyektif.

News dan opini sama-sama diperlukan. Bahkan bagi korporasi yang sudah jamak membagikan press release berupa news, opini sangat diperlukan guna membangun citra.

Sebuah opini yang dibuat (ditulis) oleh seseorang yang dianggap berpengaruh itu menggabungkan bermacam aspek. Setiap aspek ia bahas dari berbagai sudut pandang, sehingga sebuah produk opini menjadi lebih luas, dan obyektif.

Bagi paid media, aset penulis-penulis berpengaruh yang mereka miliki sesungguhnya dapat diberdayakan melalui opini atau kolom sesuai dengan bidang masing-masing.

Persoalannya memang seringkali para pembuat opini ini tidak menjalin karyanya berdasarkan cara-cara yang biasanya dianut oleh clickbait. Malah kebanyakan justru tidak berbasis pada SEO.

Maka perlakuan yang diperlukan adalah mempromosikan opini-opini tersebut lewat berbagai media sosial yang paid media miliki. Karena bersifat netral itu pula, korporasi terkait dengan konten pada produk opini tersebut juga dapat ikut memviralkan.

News dan opini memiliki “tugas” yang berbeda. Keduanya bahkan saling dukung-mendukung. News untuk memberitahukan, opini untuk menguatkan situasi atau “meminjam” pemikiran pun pendapat orang berpengaruh. (*)