Membangun website adalah pekerjaan pertama seorang politikus sebelum memasuki ruang kompetisi elektabilitas politik. Website sendiri memiliki nilai kuat yang membedakan dirinya dengan politikus lainnya. Dan hal ini memungkinkan untuk melakukan lebih banyak hal.
Seperti dalam dunia pemasaran seluruh proses (branding sampai selling) dapat terjadi di website. Begitu halnya dengan dunia politik. Tidak terkecuali Anda berada di dalam partai atau secara individual berjalan sendiri.
Memang lebih banyak politikus menggunakan media sosial untuk mengenalkan dan menyampaikan pemikirannya. Ini cara mudah dan instan. Namun dalam struktur model kampanye pemasaran strategi ini hanya satu bagian saja dari keseluruhan untuk menciptakan jejak digital.
Secara sederhana, website dapat dimaknai sebagai rumah yang didalamnya tersedia bermacam konten dan fitur-fitur interaktif lainnya. Sementara media sosial, multichannel dan chat messenger adalah etalase-etalase yang membantu mengantarkan konten-konten mencapai audiens yang diinginkan.
Ibarat toko yang Anda bangun hari ini untuk menjual produk berupa buah pikiran dan gagasan Anda. Karena itu website berisi begitu banyak produk tersebut, yang Anda lahirkan setiap waktu. Sifat dan polanya yang menyimpan data memungkinkan seluruh gagasan Anda menjadi aset bahkan referensi bagi audiens atau stakeholder yang membutuhkannya.
Jika bicara jejak digital yang hendak Anda ciptakan dari proses perjalanan Anda menjadi politikus penggagas maka website adalah satu-satunya ruang yang paling tepat. Algoritma website juga mampu mengukur sejauhmana produk gagasan diakses oleh pengunjung. Bahkan seringkali aset data yang menggunung di website dapat dikurasi menjadi produk-produk turunan. Umpamanya buku elektronik dengan tema-tema yang dihimpun dari konten-konten Anda yang bertebaran.
Website tentu punya keleluasaan untuk menampilkan interaksi agar terjadi ruang dialog digital. Tidak melulu lewat komentar, tetapi juga memungkinkan dijejali dengan fitur-fitur chatbot. Dan bahkan dapat diperpanjang menjadi konten yang lebih realtime dengan memanfaatkan multichannel seperti YouTube atau Instagram.
Website tepat disebut sebagai investasi jangka panjang. Maknanya tidak selalu dengan biaya yang sangat besar (membangun struktur dasar website yang layak dan ramah akses sekitar Rp 30 jutaan, jika disebut model dapat disebut sangat murah), namun investasi pemikiran yang dikoleksi dan kelak akan sangat penting untuk karir politik Anda.
Politikus yang sadar betapa vitalnya website sebagai alat komunikasi publik, ia akan menggandeng orang-orang yang sejalan untuk mendukung dengan mengisi gagasan. Ini semacam ide kolaboratif dari banyak orang, yang lebih proletar, tidak ada host seperti halnya sebuah konten di YouTube. Dukungan dari kawan-kawan sepemikiran itu akan memperkuat dan mengembangkan gagasan yang Anda pikirkan.
Berbeda dengan media sosial yang kontennya bersifat running, artinya ketika Anda menyampaikan sebuah gagasan, ia akan ditelan oleh waktu. Walaupun dapat dimunculkan kembali (rerunning). Media sosial tidak memilki fungsi pencarian sebagaimana mudahnya searching di website. Kendati lewat media sosial sebuah konten gagasan juga dapat dialirkan dan menciptakan viral.
Website yang online membuka peluang menjaring interaksi baik pro dan kontra meraih respon. Lewat polling, lewat komentar dan pilihan-pilihan kreativitas lainnya.
Dalam suasana politik popularitas yang masih mengemuka saat ini, website adalah jawaban bagi pengusung politik gagasan. Website merupakan rumah gagasan dari politik gagasan itu sendiri.
Dan jangan lupa website sekaligus bisa menjadi backfire ketika para politikus yang telah berhasil mencapai tujuannya menyalahi atau mengingkari gagasan-gagasan yang pernah dilontarkan.
Namun website sebagai faktor vital yang mendorong karir politik jauh lebih penting. Malah ketika Anda mengingkari gagasan sendiri yang tersimpan di website, maka wajar bila rakyat akan mempertanyakan integritas dan kredibilitas Anda. Dulu baik, hari ini buruk. (*)
JIKA INGIN BERDISKUSI LEBIH LANJUT UNTUK MEMBANGUN BRAND SILAKAN KIRIM EMAIL KE: ANDRANURYADI1@GMAIL.COM